Senin, 10 Agustus 2015

Mengubah rasa kecewa menjadi cinta

Mengubah rasa kecewa menjadi cinta

Dikecewakan oleh orang yang dicintai memang sakit rasanya. Tapi tahukah Anda bahwa rasa kecewa yang ternyata justru memperkuat rasa cinta?
  • Dikecewakan oleh orang yang dicintai memang sakit rasanya. Tapi tahukah Anda bahwa rasa kecewa justru dapat memperkuat rasa cinta? Ketika pasangan yang Anda cintai ternyata mengkhianati Anda, dapatkah Anda memaafkannya? Jika iya, berarti Anda memiliki cinta yang tulus, dan cinta itu juga yang akan mengobati rasa kecewa Anda.
    Cerita ini mungkin bisa menginspirasi: lima tahun menjalani kehidupan rumah tangga, suatu hari sang istri mengaku telah membohongi suami. Melihat betapa sang suami sakit hati, sang istri pasrah dengan keputusan suaminya. Sang istri merasa bersalah dan berjanji untuk tidak melakukannya lagi, ketika mendengar bahwa suami memaafkannya. Akhirnya, mereka justru semakin mesra.
    Inilah bukti cinta yang tulus tidak harus memiliki. Dalam cerita di atas, cinta sang suami diuji ketulusannya.
  • Seberapa besar usaha dia untuk membahagiakan Anda?

    Mencintai berarti akan selalu berusaha membahagiakan orang yang dicintai. Mungkin tidak sesuai dengan yang kita harapkan, tetapi lihatlah usahanya untuk menunjukkan cintanya kepada Anda.
    Misal, si dia bukan jago masak. Tetapi suatu ketika si dia memasak dan ternyata rasanya mengerikan. Jangan buru-buru marah kepadanya. Jangan lupa, dia telah mengorbankan waktu dan tenaga untuk membuatkan Anda makanan, meski rasanya tak karuan. Inilah usahanya menunjukkan dia mencintai Anda.
  • Seberapa burukkah masa lalu Anda atau pasangan?

    Setiap orang pasti memiliki masa lalu. Ketika Anda memutuskan menikah, Anda berarti menerima si dia betapapun buruk masa lalunya yang diakibatkan perilakunya sendiri. Maka, jangan kecewa ketika perilakunya yang kurang baik itu muncul lagi di dalam pernikahan. Perubahan memang sulit, tapi bukan berarti tidak mungkin. Dukung pasangan untuk mengubah kekurangannya karena ketika dia berhasil berubah, Anda akan tentu semakin percaya kepadanya.
  • Berapa banyak waktu untuk Anda?

    Sepasang suami-istri yang sedang jenuh dengan rutinitas, akhirnya bertengkar hebat. Sang istri tidak senang ketika si suami ingin pergi keluar kota hanya untuk sebuah kontes memancing, mengingat si suami sudah jarang ada di rumah karena sibuk kerja. Pertengkaran tak terelakkan, dan istri melontarkan beberapa tuduhan yang bukan-bukan yang membuat si suami semakin marah.
    Masalah seperti ini sebenarnya bisa dihindari. Sang suami seharusnya memundurkan keinginannya untuk mengikuti kontes tersebut, mengingat sang istri tidak mengizinkannya pergi. Sementara sang istri juga seharusnya tidak menuduh yang bukan-bukan. Jika memang ingin bersama, usulkan saja untuk pergi keluar kota bersama. Saling mengerti seperti ini menunjukkan rasa sayang dan percaya terhadap pasangan demi keharmonisan keluarga.
    Menjaga cinta dalam rumah tangga memang harus melewati berbagai kepahitan. Tetapi kekecewaan bukanlah hal yang dapat mengalahkan cinta Anda. Justru cinta akan semakin kuat apabila Anda dan pasangan berhasil keluar dari rasa saling kecewa dan akhirnya saling memaafkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar